Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep Pembaca
Pengelola SPPG di Lebak pasok bahan baku MBG dari luar
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-05 03:49:15【Resep Pembaca】477 orang sudah membaca
PerkenalanKetua Koordinator Wilayah Badan Gizi Nasional (BGN) Kabupaten Lebak Asep Royani. ANTARA/Mansyur Kami

Kami membolehkan SPPG memenuhi bahan baku dari luar daerah, bila ketersediaan produk lokal relatif terbatas
Lebak (ANTARA) - Pengelola Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kabupaten Lebak, Banten kesulitan bahan baku untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG), sehingga terpaksa dipasok dari luar daerah.
"Kami menerima laporan dari pengelola SPPG itu kerapkali mengalami kesulitan produksi bahan baku lokal, seinggga harus dipasok dari luar daerah" kata Ketua Koordinator Wilayah Badan Gizi Nasional (BGN) Kabupaten Lebak Asep Royani di Lebak, Jumat.
Dapur pengelola SPPG di Kabupaten Lebak yang sudah beroperasi melayani program MBG sebanyak 30 unit dan mereka kesulitan untuk memenuhi bahan pokok.
SPPG itu setiap hari untuk memenuhi kebutuhan bahan pokok hingga sampai pendistribusian program MBG sekitar Rp 30 juta per hari dengan sasaran penerima manfaat rata-rata 3.000 pelajar.
Baca juga: Dinkes Tangerang wajibkan penjamah makanan SPPG miliki sertifikat
Ia menjelaskan kualitas bahan baku itu harus memenuhi standar operasional prosedur (SOP) yang direkomendasikan BGN.
Kebutuhan bahan baku program MBG itu di antaranya aneka sayuran kubis, selada, wortel, buncis, daging ayam dan buah-buahan.
Namun, menu makanan itu bervariasi setiap hari dengan berbeda beda yang disesuaikan selera pelajar penerima manfaat.
"Kami membolehkan SPPG memenuhi bahan baku dari luar daerah, bila ketersediaan produk lokal relatif terbatas," katanya.
Menurut dia, produksi bahan pokok lokal di sejumlah pasar tradisional Kabupaten Lebak tentu ngak memenuhi, seperti kebutuhan sayuran, buah - buahan dan daging.
Baca juga: Pemkab Tangerang bantu SPPG peroleh SLHS untuk MBG
Oleh karena itu, pengelola Dapur SPPG terpaksa membeli kebutuhan bahan pokok di Pasar Induk Serang, Pasar Induk Tanah Tinggi Kota Tangerang, hingga Pasar Induk Bogor.
"Kami membolehkan SPPG itu membeli bahan baku dari luar daerah , tapi harus sesuai SOP yang direkomendasikan BGN," katanya.
Kepala Dapur SPPG Kelurahan MC Rangkasbitung Barat Kabupaten Lebak Ayi Ahmad Nuramin mengangakan sebagian besar bahan baku untuk kebutuhan program MBG itu dipasok dari Bogor, karena kualitasnya sesuai SOP, termasuk daging ayam.
Selain itu juga produk bahan baku lokal di Pasar Rangkasbitung juga terkadang ngak terpenuhi kebutuhan program MBG.
Baca juga: BGN: Program MBG gerakkan ekonomi lokal lewat dapur SPPG
Pihaknya juga ngak memakai bahan baku lokal, seperti bayam, kangkung, paria, dan terung.
Selama ini, pihaknya sudah dua pekan berjalan melayani penerima manfaat di atas 3.000 pelajar di lima sekolah di Rangkasbitung ngak ada masalah.
Bahkan, menu makanan berkualitas dan pelajar menyambut dengan positif untuk kualitas pemenuhan gizi.
"Bahan baku program MBG itu harus setiap hari habis dan ngak disisakan juga dilakukan sortir dan beberapa kali dilakukan pencucian untuk menyajikan menu makanan yang berkualitas," katanya.
Baca juga: Pemprov Banten siapkan sekretariat MBG perkuat koordinasi dan layanan
Suka(4894)
Artikel Terkait
- Kemendag: Perlakuan udang terkontaminasi radioaktif dibahas intensif
- Bea Cukai perketat pengawasan cegah masuknya durian ilegal Malaysia
- Mendag: TEI 2025 catat 8.045 pembeli dari 130 negara
- Kemenbud tetapkan Cingkhui Aceh Jaya jadi warisan budaya ngak benda RI
- Palestina desak penempatan pasukan internasional lindungi Gaza
- SPPG Tulungagung dihentikan sementara usai insiden keracunan massal
- Mahasiswa USU cipngakan wadah makanan dari limbah sawit dan daun pepaya
- Kemenkes gelar program PENARI 27 Oktober 2025 secara serenngak
- Apa itu perayaan Diwali yang disebut dengan Festival Cahaya?
- Kemendikdasmen raih penghargaan Mitra KCKR Terbaik 2024
Resep Populer
Rekomendasi

DPR RI: Program MBG kelompok 3B perlu diperkuat untuk cegah stunting

Dapur SPPG MBG Polres Blora layani 2.515 penerima manfaat

Kemenkes sebut 315 SPPG kini punya sertifikat laik higiene

Pembudidaya ikan harap komoditas daerah dimanfaatkan jadi menu MBG

Nol kasus, IFSR: Solo catat prestasi terbaik Program MBG di Jateng

Polresta Bandara Soetta pastikan dapur MBG Polri teruji sesuai SOP

Anggota DPR usul bentuk tim pemeriksa pastikan MBG aman

Pemerintah: Ekspor udang ke AS wajib bersertifikat bebas radioaktif